Satu tahun lebih telah berlalu, risikonya rumah yang saya beli di Cilebut selesai juga dibangun dua bulan yang lalu. Jika anda mengikuti perjalanan blog JTT secara rutin maka saya pernah bercerita wacana usaha mencari rumah pada postingan disini dan disini. Terus terang saya akui, saya termasuk telat membeli rumah. Saat usia masih muda, ketika jangka waktu membeli rumah melalui KPR dapat diperpanjang selama mungkin, rumah yaitu bahan yang tidak pernah terlintas didalam benak saya. Uang honor setiap bulan hilang begitu saja tak terang juntrungannya, bahkan tidak berbentuk apapun sama sekali kecuali aneka tas, sepatu dan baju yang sekarang tak ada harganya.
Ketika kesadaran berinvestasi muncul alasannya yaitu kebetulan bekerja dibeberapa perusahaan investasi, ketika itu usia saya sudah mendekati kepala empat. Sebagian honor mulai saya sisihkan untuk ditabung dalam bentuk reksadana dan saham. Itupun belum seberapa dibandingkan dengan uang hilang yang dipergunakan untuk berfoya-foya dan makan. Ketika usia makin lanjut dan harapan mempunyai rumah mulai terlintas, bahkan hingga menggebu-gebu, jangka waktu membayar KPR-pun risikonya mentok hingga usia pensiun di 55 tahun. Akibatnya cicilan bulanan yang harus dibayarkan menjadi cukup besar. Jika dulu rasa takut mengambil KPR alasannya yaitu khawatir gaya hidup terganggu dan tidak dapat membayar cicilan, sekarang sehabis harus 'dipaksa' membayar cicilan, gaya hidup saya pun menyesuaikan dengan sisa honor sehabis dipotong dengan aneka kewajiban. Tapi setahun telah berlalu, walau agresi kongkow dan nongkrong di cafe dan mall menurun drastis, tapi saya merasa hidup ini masih cukup nyaman dan baik-baik saja. 😄



0 Response to "Resep Simple Orange Chicken Dan Dongeng Rumah"