Tidak butuh analisa yang mendalam untuk segera jatuh cinta pada sajian sop buntut yang satu ini. Dagingnya yang lembut dalam balutan kuah sop yang gurih dengan cubitan rasa asam yang segar, begitu memanjakan indera pengecap kita. Pilihan Buntut Bakar dan Buntut Gorengnya pun terlalu menarik hati untuk diabaikan begitu saja.
Walaupun kedai resto/kafe modern bermunculuan di kota Jakarta, tetapi makanan legendaris Jakarta tetap memiliki tempat di hati dan pengecap para pelanggannya. Para "penjaga" makanan tersebut tetap bertahan bahkan berkembang di usianya yang tak lagi muda. Kuncinya ialah bagaimana menjaga cita rasa tetap terjaga, dan estafet generasi yang berjalan dengan baik. Salah satunya ini, Sop Buntut Cut Meutia. Berjualan semenjak 1970, dulu tempat ini dikenal dengan nama Sop Buntut SEMOGA (Hj. Nurjanah) sebelum hasilnya menetapkan nama Sop Buntut Cut Mutia sebagai brand-nya. Saya sendiri belum pernah mencoba sop buntut ini, dan menemukannya ketika lagi mencari tempat makan di daerah Stasiun Gondangdia. Hanya berjarak sekitar 150 meter dari stasiun ini, aku menemukan kedai kecil yang menyatu dengan kedai makan lainnya di ruas jalan Menteng Kecil. Sepintas tidak ada yang istimewa dari tempatnya, tetapi banyaknya orang di kedai itu memang bikin penasaran. Makara bekerjsama apa yang menciptakan Sop Buntut legendaris ini tetap bertahan?
Ada tiga pilihan sajian sop buntut di tempat ini: Sop Buntut Rebus, Sop Buntut Bakar dan Sop Buntut Goreng. Ada juga sate ayam dan kambing yang sanggup jadi pilihan, tapi aku ingin lebih "fokus" merasakan sop buntutnya dulu. Kunjungan pertama aku mencoba Sop Buntut Rebus, daging buntutnya terasa begitu lembut, tidak perlu perjuangan untuk melepasnya dari tulang ataupun mengunyahnya. Ini semua dipadu dengan kuah sop yang gurih dengan cubitan rasa asam yang segar, begitu memanjakan indera pengecap kita. Bubuhkan sedikit sambal yang akan merangsang indera pengecap kita untuk sanggup lebih sensitif menikmati cita rasa yang tersaji. Ada perkedel kentang juga yang hadir, yang sulit untuk ditolak. Gurihnya perkedel kentang ini ternyata sanggup menyatu dengan rasa sop buntut yang ada.
Bagaimana dengan Sop Buntut Bakarnya? Tak kurang istimewa, buntutnya dibakar dulu dengan sedikit bumbu kecap yang memunculkan semburat rasa elok di setiap serat daging empuknya. Disajikan bersama kuah sop yang gurih, asam dan segar, seolah ingin memadukan rasa elok dari dagingnya dengan gurih kuah sopnya. Nah untuk sop buntut gorengnya aku belum pernah mencoba, tapi jikalau melihat tumpukan buntut goreng yang siap disajikan, memang sangat menarik hati dan tanpa sadar merangsang kelenjar untuk memproduksi air liur lebih banyak.
Di kedai kecil yang buka pukul 9 pagi hingga 9 malam ini, pelanggan tiba silih berganti, apalagi di ketika makan siang. Tak heran, Sop Buntut Cut Mutia ini sudah menyiapkan olahan buntutnya sebelumnya semoga lebih cepat disajikan. Di kedai yang berlokasi tak jauh dari Mesid Cut Meutia ini, para pengemudi online pun turut mengantri untuk mengambil pesanan. Harga Sop Buntut Rebusnya Rp. 40ribu, sedangkan untuk Buntut Bakar dan Gorengnya Rp. 45ribu. Makara jikalau ingin cicipi salah satu makanan Jakarta yang legendaris, tempat ini sanggup dijadikan salah satu opsi destinasi makanan di ibu kota.
Wisata Kuliner Indonesia #415
Kuliner Jakarta
Sop Buntut Cut Meutia
Jl. Menteng Kecil No 4/5 Jakarta Pusat
Telpon: 081329290981; 08568522020; 0213924213
Koordinat GPS: -6.18645, 106.83367
Peta lokasi Sop Buntut Cut Meutia




0 Response to "Kuliner Jakarta - Sop Buntut Cut Meutia"